PERSIAPAN DAN PERAWATAN INTRAOPERASI, POSTOOPERASI DAN JENIS-JENIS ANATESI




NAMA           : CINDY LARASATI
NIM                : 15140108     
KELAS          : B12.2

PERSIAPAN DAN PERAWATAN INTRAOPERASI, POSTOOPERASI DAN
JENIS-JENIS ANATESI
INTRA OPERASA
Intara operasi adalah segala macam aktivitas yang dilakukan oleh perawat di ruang operasi. Anggota tim dalam prosedur pembedahan ada tiga kelompok besar:
a.       Ahli anastesi dan perawat anastesi.
b.      Ahli bedah dan asisten.
c.       Perawat intra operatif.
PRINSI-PRINSIP UMUM
a.       Prinsip asepsis ruangan.
b.      Prinsip asepsis personel.
c.       Prinsip asepsis pasien.
d.      Prinsip asepsis instrumen.
FUNGSI KEPERAWATAN INTRAOPERATIF
  Perawat sirkulasi
Tanggung jawab utamanya :
a.       Memastikan kebersihan.
b.      Suhu yang sesuai.
c.       Kelembapan.
d.      Pencahayaan.       
e.       Menjaga peralatan tetap berfungsi.
f.       ketersediaan berbagai material yang dibutuhkan  sebelum, selama dan sesudah operasi.



  Perawat sebagai scrub nurse
a.       Melakukan desinfeksi lapangan pembedahan.
b.      Mengatur meja steril.
c.       Menyiapkan alat jahit.
d.      Menyiapkan peralatan khusus yang dibutuhkan untuk pembedahan.
e.       Memastikan bahwa semua jarum, kassa dan instrumen sudah dihitung lengkap setelah operasi .




HAL-HAL YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT TEKAIT PENGATURAN POSISI PASIEN
1.      Kesejajaran fungsional :
            Memberikan posisi yang tepat selama operasi.
2.      Pemajanan area pembedahan:
            Daerah mana yang akan dilakukan tindakan pembedahan.
3.      Mempertahankan posisi:
Bentuk jaminan keselamatan pasien dengan memberikan posisi fisiologis dengan memberikan dukungan fisik maupun psikologis.
4.      Monitoring Fisiologis: 
            a.  Melakukan balance cairan.
            b.  Memantau kondisi cardiopulmonal.
            c. Pemantauan terhadap perubahan vital sign.




5.      Monitoring Psikologis:
            a. Memberikan dukungan emosional pada pasien.
b. Berdiri didekat klien dan memberikan sentuhan selama prosedur induksi/saat pasien dibius.
            c. Mengkaji status emosional klien.
            d. Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan (jika ada perubahan)
6.      Pengaturan dan koordinasi Nursing Care:
            a. Mengatur keamanan fisik pasien.
            b. Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis.
7.      Tim Operasi
a.       Steril :
·         Ahli bedah.
·         Asisten bedah.
·         Perawat instrumentator (Scub nurse).
b.      Non Steril :
·         Ahli anastesi.
·         Perawat anastesi.
·         Circulating  nurse (operator  alat, ahli patologi ).
c.       Komplikasi
      Komplikasi selama operasi bisa muncul sewaktu-waktu selama tindakan pembedahan.
Komplikasi yang paling sering muncul adalah hipotensi dan hipotermi.
ASUHAN YANG DILAKUKAN
Asuhan dilakukan diruang pemulihan meliputi:
Meningkatkan proses penyembuhan luka serta mengurangi rasa nyeri:
a.       Pengkajian suhu tubuh.
b.      Pengkajian frekuensi jantung.
c.       Mempertahankan respirasi yang sempurna.
d.      Mempertahankan sirkulasi.
e.       Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memonitor input serta outputnya.
f.       Pemberian posisi yang tepat pada pasien.
g.      Mengurangi kecemasan dengan cara melakukan komunikasi.
h.      Mengurangi rasa nyeri dengan tehnik-tehnik seperti tarik nafas panjang.
i.        Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum dilakukan rawat jalan.
j.        Meningkatkan proses penyembuhan luka dengan cara perawatan luka yang benar.
JENIS-JENIS ANASTESI
1.      Anastesi Umum
Anastesi umum dilakukan untuk memblok pusat kesadaran otak dengan menghilangkan kesadaran, menimbulkan relaksasi, dan hilangnya rasa. Pada umumnya Metode pemberiannya adalah dengan inhalasi dan intervena.
2.      Anastesi Regional
Anastesi regional merupakan anastesi yang dilakukan pada pasien yang masih dalam keadaan sadar untuk meniadakan proses  rangsangan nyeri pada ujung atau serabut saraf sensoris di bagian tubuh tertentu, sehingga dapat menyebabkan adanya hilang rasa pada daerah tubuh tersebut.
Metode umum yang digunakan adalah melakukan blok daerah spinal dan melalui epidural.
3.      Anastesi Regional
Anastesi lokal merupakan anastesi yang dilakukan untuk memblok trasmisi implus saraf pada daerah yang akan dilakukan anastesi dan pasien dalam keadaan sadar.
Metode yang digunakan inflatrasi atau topikal.
4.      Hipoanestesia
Hipoanestesia merupakan anestia yang dilakukan untuk membuat status kesadaran menjadi pasif secara artificial sehingga terjadi peningkatan ketaatan pada saran atau perintah serta untuk mengurangi kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas.
Metode yang digunakan adalah hipnotis.
5.      Akupuntur
Akupuntur merupakan anesthesia yang dilakukan untuk memblok rangsangan nyeri dengan merangsang keluarnya endofrin tanpa menghilangkan kesadaran.             Metode yang banyak digunakan adalah jarum atau penggunaan electrode pada permukaan kulit.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »