LAPORAN PENELITIAN
DEBIT ALIRAN FLUIDA
SEBAGAI FUNGSI DARI JARI-JARI PEMBULUH, TEKANAN FLUIDA DAN VISKOSITAS FLUIDA
NAMA : Cindy Larasati
NIM : 15140108
KELAS : B 12.2
PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016
1. Tujuan
Agar
mahasiswa dapat menemukan hubungan antara :
a.
Debit
aliran fluida dengan jari-jari pembuluh
b.
Debit
aliran fluida dengan tekanan fluida
c.
Debit
aliran fluida dengan viskositas fluida
2. Alat
dan Bahan
a.
Bejana
berpancuran
b.
Pembuluh
karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
c.
Gelas
ukur
d.
Stopwatch
e.
Air
f.
Sirup
3. Dasar
Teori
Hukum
poiseulle
Apabila
volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap detiknya disebut debit
(D), maka menurut Poiseuille volume zat cair yang mengalir akan sama dengan
tekanan zat cair dibagi dengan hambatan alirnya.
Debit
adalah banyaknya volume aliran dalam fluida per satuan waktu.
Fluida adalah zat yang dapat
mengalir termasuk didalamnya zat cair dan gas.


Dari
persamaan diatas dapat diketahui bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi laju alir
zat cair pada pembuluh, yaitu:
1.
Panjang pembuluh
2.
Diameter pembuluh
3.
Viskositas / kekentalan zat cair
4.
Tekanan
Keterangan
:
D = debit
aliran = volume aliran/waktu
r = jari-jari
pembuluh
(P1-P2)
= selisih tekanan fluida
ɳ =
viskositas (kekentalan) fluida (N s/m2
= Pa.s = pas)
L = panjang
pembuluh
Viskositas air = 1 mili pas tergantung kepada
prosentase darah merah dalam darah (hematokrit)
Dari hukum poiseuille terlihat adanya hubungan
sebagai berikut :
a.
Debit
berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari pembuluh
b.
Debit
berbanding lurus dengan selisih tekanan
c.
Debit
berbanding terbalik dengan viskositas fluida
d.
Debit
berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
Dalam konteks medis, hukum ini dapat di terapkan
untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh
darah, tekanan darah dan viskositas darah. Hukum Poiseuille sangat berguna
untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Jari-jari pembuluh dapat diubah-ubah
dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih tekanan fluida
merupakan selisih tekanan hidrostatisfluida pada posisi lubang pancuran dan
pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika selisih tinggi
fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan hidrostatis. P =
ρgh dimana ρ adalah massa jenis fluida, g adalah peercepatan gravitasi dan h
adalah tinggi fluida. Viskositas fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti
konsentrasi larutan fluida. Untuk itu dalam percobaan ini, air akan ditambahkan
sirup dengan berbagai konsentrasi.
4. Prosedur
Percobaan
![]() |
|||
![]() |
|||
h
![]() |
a.
Debit
sebagai fungsi jari-jari pembuluh.
1.
Bejana
berpancuran diisi air sampai hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur
tinggi air dalam bejana.
2.
Pembuluh
dengan ukuran jari-jari tertentu dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang
pada ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
3.
Tutup
pancuran dibuka. Bersamaan dengan stopwatch diaktifkan
4.
Setelah
selang waktu tertentu (sebelum gelas ukur penuh) stopwatch dimatikan.
5.
Amati
dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
6.
Ulangi
kegiatan 1-5 dengan mengganti ukuran jari-jari pembuluh.
7.
Catat
data yang diperoleh di lembar data D=f(r)\
b.
Debit
sebagai fungsi tekanan fluida
1.
Lakukan
kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah tinggi air dalam bejana
berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap.
2.
Catat
data yang di peroleh di lembar data D=f(P)
c.
Debit
sebagai fungsi viskositas fluida
1.
Lakukan
kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah viskositas fluida.
Gunakan sirup untuk mengubah viskositas. Jari-jari pembuluh dan tinggi fluida
tetap.
5. Data
a. D=f(r)
No
|
r
(cm)
|
V
(cm3)
|
t(s)
|
D(cm3/s)
|
1.
|
Besar
(0,45)
|
500
|
16
|
31,25
|
2.
|
Kecil
(0,25)
|
500
|
23
|
21,73
|
Perhitungan :
Tinggi
air (h) = 900 ml
Panjang
pembuluh (L)= 100 cm
Viskositas
air, ɳ = 1 mpas
b. D=f(P)
No
|
h(ml)
|
V
(cm3)
|
t(s)
|
D(cm3/s)
|
1.
|
900
|
400
|
10
|
40
|
2.
|
500
|
400
|
22
|
18,18
|
Perhitungan :
Jari-jari
pembuluh (r) = 0,45 cm
Panjang
pembuluh (L) = 100 cm
Viskositas
air (ɳ) = 1 mpas
c. D=f(ɳ)
No
|
konsentrasi
|
V
(cm3)
|
t(s)
|
D(cm3/s)
|
1.
|
900
ml air
|
400
|
12
|
33,33
|
2.
|
500
ml air+100 ml sirup
|
400
|
20
|
20
|
Perhitungan :
Jari-jari
pembuluh (r) = 0,45 cm
Panjang
pembuluh (L) = 100 cm
6. Analisis
data (perhitungan)

a. D=f(r)
·
Dengan
pembuluh besar

·
Dengan
pembuluh kecil

b. D=f(P)
·
Tinggi
fluida 900 ml

·
Tinggi
fluida 500 ml

c. D=f(ɳ)
·
Menggunakan
air

·
Menggunakan
air+sirup

7. Kesimpulan
a.
Debit
adalah banyaknya volume aliran yang mengalir per satuan waktu. Atau dapat di
rumuskan dengan :


b.
Dari
hukum poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut :
·
Debit
berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari pembuluh
·
Debit
berbanding lurus dengan selisih pangkat empat jari-jari pembuluh
·
Debit
berbanding terbalik dengan viskositas fluida
·
Debit
berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
c.
Ada
4 faktor yang mempengaruhi laju alir zat cair pada pembuluh, yaitu:
1.
Panjang
pembuluh
2.
Diameter
pembuluh
3.
Viskositas
/ kekentalan zat cair
4.
Tekanan
d.
Dalam
konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit
aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas
darah.
e.
Pembuluh
darah kecil→kecepatan aliran meningkat→tekanan besar→kerja jantung
meningkat→hipertensi
f.
Darah
kental→gesekan terhadap dinding pembuluh membesar→tekanan besar besar→kerja
jantung meningkat→hipertensi
8. Aplikasi
medis
Dalam
konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit
aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas
darah. Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Penderita
usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena penyumbatan
oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam pembuluh darah.
Pada
aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan
aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang dilakukan terhadap
pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan pembekakan
jantung dan berakhir pada hipertensi.
Semakin
kental suatu zat, maka makin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, akibatnya
tekanan semakin besar. Jadi dengan memperkecil viskositas dapat memperbesar
debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang memberikan efek pengurangan
viskositas darah.
9. Tugas
1.
Apa
yang dapat terjadi jika seseorang mengalami gejala penyempitan pembuluh darah?
Jawaban :
Penyempitan pembuluh
darah terjadi karena adanya kolesterol, lemak, dan kalsium yang mengendap dalam
pembuluh darah. Kecilnya jari-jari pembuluh darah menyebabkan debit aliran
darah berkurang, tubuh akan memperbesar tekanan darah sehingga meningkatkan
kerja jantung. Hal ini dapat menyebabkan pembekakan jantung dengan akibat
pembekakan jantung yaitu hipertensi.
2.
Bagaimana
menentukan tekanan fluida pada dasar bejana berpancuran?
Jawaban :
Tekanan hidrostatis
adalah tekanan yang dialami oleh sebuah benda jika benda tersebut berada pada
kedalaman h dari permukaan air di dalam fluida. Besarnya tekanan hidrostatik
itu bertambah besar menurut kedalamannya. Makin dalam benda pada suatu fluida,
maka benda tersebut mengalami tekanan hidrostatik yang makin besar juga.
Tekanan hidrostatik ini menekan benda dari segala arah. Pada dasarnya tekanan
hidrostatik adalah akibat gaya berat sejumlah air yang berada di atas. Kita
dapat menggunakan rumus P = ρgh.
3.
Bagaimana
menentukan konsentrasi sirup dalam air?
Jawaban :


4.
Bagaimanakan
hubungan antara konsentrasi dengan viskositas?
Jawaban :
Semakin kental zat yang
melewati pembuluh, semakin besar gesekan yang melewati pembuluh, semakin besar
gesekan terhadap dindin pembuluh dan sebagai konsekuensinya tekanan membesar.
Kekentalan ini penting untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah. Pada darah
normal, keknatalan sebesar 35 kali air. Apabila konsentrasi darah 1,5 kali dari
darah normal, kekentalan menjadi 2 kali air dan apabila konsentrasi darah
meningkat mencapai 70 kali di atas normal maka kekentalan mencapai 20 kali air.
Dengan alasan demikian, aliran darah pada penderita anemia adalah cepat oleh
karena konsentrasi sel darah merah sangat rendah. Sebaliknya pada penderita
polycythemia (kadar sel darah merah meningkat) aliran darah sangat lamban.
5.
Menurut
hasil percobaan anda, bagaimana hubungan antara :
a.
D
dengan r
Jawaban :
Jari-jari pembuluh
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap debit. Kalau jari-jari
pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi 1/16 debit semula. Maksudnya aliran
debit makin cepat pada pembuluh dengan jari-jari yang besar dan aliran tengah
semakin tidak dipengaruhi oleh zat cair yang berada ditepi dekat dinding
pembuluh. Hal ini berlaku terbalik dengan jari-jari pembuluh yang kecil.
b.
D
dengan P
Jawaban :
Apabla tekanan zat
cair/darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka
zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang
lebih rendah. Dengan demikian aliran zat cair/darah berbanding langsung
terhadap perbedaan tekanan.
c.
D
dengan ɳ
Jawaban :
Viskositas adalah
ukuran kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan viskositas adalah
besaran yang menunjukan berapa besar diperlukan suatu gaya (tegangan geser)
untuk menghasilkan pergeseran. Makin kental suatu fluida yang melewati pembuluh
maka semakin besar gesekan terhadap dinding pebuluh, sehingga tahanan yang
dihasilkan semakin besar.
6.
Berdasarkan
data yang anda peroleh gambarkan grafik :
a.
D
= f(r)
Jawaban :

|
|
![]() |
b.
D
= f(P)

![]() |
|
|||
f (P) = pascal, setinggi
500 ml 900 ml
c.
D
= f(ɳ)

|
||||
![]() |
||||
f(ɳ)
air air+sirup