LAPORAN PRAKTIKUM Keterampilan Dasar Kebidanan 1 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital




LAPORAN PRAKTIKUM
Keterampilan Dasar Kebidanan 1
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital




Dosen Pengampu : Ibun Dewi Setianingsih, S.ST.,M.P.H
Disusun Oleh
Nama : Cindy Larasati
Nim    :            15140108
Kelas  :            B12.2

PROGRAM STUDI D-4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
                                                                                                             2015/2016


BAB I
DASAR TEORI
            Pemeriksaan tanda vital merupakan pengukuran fungsi tubuh yang paling dasar untuk mengetahui tanda klinis dan berguna untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit dan berfungsi dalam menentukan perencanaan perawatan medis yang sesuai. ada empat tanda vital utama secara rutin di pantau oleh para medis dan penyedia layanan kesehatan adalah suhu tubuh, denyut nadi, laju pernafasan dan tekanan darah. Pemeriksaan tanda vital dipengaruhi oleh umur, berat bada, aktivitas, dan kondisi tubuh (sehat atau sakit)
Jenis-jenis pengukuran Tanda vital.
1. Mengukur SuhuTubuh
Suhu tubuh normal seseorang bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas baru-baru ini, makanan atau konsumsi cairan,  dan pada wanita, tahap siklus menstruasi. Suhu tubuh normal dapat berkisar antara 36,5 C - 37,2 C pengukuran denyut nadi.
2. Mengukur Denyut Nadi
Denyut nadi adalah pengukuran denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. dalam mendorong darah melalui arteri ke seluruh tubuh. Mengukur denyut nadi tidak hanya berguna untuk mengukur detak jantung saja, tetapi juga dapat menunjukkan irama jantung dan kekuatan.
Denyut Nadi normal untuk orang dewasa sehat berkisar 60-100 denyut per menit. Denyut nadi dapat meningkat dengan olahraga, penyakit, cedera, dan emosi. Pemeriksaan tanda vital Denyut nadi yang biasa dilakukan pada arteri radial pada pergelangan tangan, pada siku ( arteri brakialis ), di leher terhadap arteri karotis, di belakang lutut ( arteri poplitea ), atau di kaki dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior . Denyut nadi biasanya diukur dengan menggunakan stetoskop atau secara langsung menggunakan jari dengan menekan nadi penderita selama 60 detik (selama 15 detik dan kemudian kalikan dengan empat untuk menghitung denyut per menit).

3. Respirasi atau Pernafasan
Tingkat Respirasi adalah jumlah pernapasan seseorang per menit. Tingkat biasanya diukur ketika seseorang beristirahat dengan menghitung berapa kali dada meningkat selama satu menit. pernafasan dapat meningkat karena demam atau karena penyakit dan kondisi medis lainnya. Ketika memeriksa pernapasan penting juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas. Pernafasan normal untuk orang dewasa sehat antara 12-20 kali per menit.
4. Tekanan Darah
Tekanan darah diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut dengan Tensimeter dan stetoskop, tekanan darah merupakan kekuatan darah mendorong dinding arteri. Setiap kali jantung berdetak memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh. tekanan darah normal seseorang dipengaruhi oleh usia, dan aktivitas fisik yang dilakukan. karena itu pemeriksaan tekanan darah dilakukan ketika beristirahat paling tidak sekitar 15 menit setelah melakukan suatu aktifvitas fisik.
Tekanan darah normal yaitu 120/80 MmHg. ukuran tekanan darah dibagi menjadi dua yaitu sistolik dan Diastolik. Sistolik mengacu pada tekanan dalam arteri saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. sedangkan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri saat jantung beristirahat dan mengisi dengan darah. Pada bayi tekanan darah lebih rendah daripada orang dewasa.
                        Faktor-faktor yang menyebabkan tekanan darah:
a.       Usia
Tekanan darah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini dikaitkan dengan berkurangnya elastisitas pembuluh darah arteri, dinsing arteri semakin kaku sehingga tahanan pada arteri semakin basar dan meningkatkan tekanan darah.
b.      Waktu pengukuran
Tingkat tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada senja hari atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya sama.
c.       Latihan dan aktifitas fisik
Latihan dan aktivitas fisik dapat meningkatkan cardiac output dan tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan peningkatan metabolism tubuh. Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga membutuhkan aliran yang lebih cepat untuk mensuplai oksigen dan nutrisi (tekanan darah naik).
d.      Stress (kecemasan, takut dan nyeri)
Stress ini akan merangsang syaraf simpatik, mengakibatkan peningkatan denyut jantung serta peningkatan resistensi atau tahanan arteri. Selain itu juga mengakibatkan vasokonstriksi arteri.
e.       Miscellaneus faktor/posisi tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring, gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horizontal, sehingga jantung tidak terlalu memompa dan tidak terlalu melawan gaya gravitasi. Pada saat duduk maupun berdiri, kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi bumi, sehingga kecepatan denyut jantung meningkat. Posisi berbaring tekanan darah lebih rendah daripada duduk atau berdiri. Baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan berusaha menstabilankan tekanan darah.
f.       Obat-obatan.
Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan peningkatan ataupun penurunan tekanan darah, seperti analgetik yang dapat menurunkan tekanan arah.






BAB II
PENGUMPULAN DATA

DAFTAR SUBYEKTIF
Identitas Probandus
Nama                           : ARDIANTI
Umur                           : 18 Tahun
Jenis Kelamin              : Perempuan
Suku/Bangsa               : Sambas/Indonesia
Agama                         : Islam
Status                          : Mahasiswa
Alamat                        : Jalan Berebah Bangun Tapan Maguo Blok O
Berat Badan                : 45 kg
Tinggi Badan              : 154 cm
Riwayat Kesehatan     : -



DATA OBYEKTIF
Periksaan ke-
Tanggal Pemeriksaan
Pukul (WIB)
Posisi Probandus
Status Kesehatan
Aktifitas Sebelum Pemeriksaan
Lokasi Pemeriksaan
Tekanan Darah (mmHg)
Suhu (C)
Nadi/menit (bpm)
Pernafasan menit
1
4 Desember 2015
08.30
Duduk
Tubuh fit
Selesai belajar lalu turun tangga dari Lt. 4 ke Lt 3
Ruang 3.06 respati
100/80
36,8
80 (irama teratur denyutan kuat)
22 (teratur)
2
4 Desember 2015
12.44
Duduk
Kurang enak badan
Santai sambil membaca buku (tidak ada aktifitas berat)
Aula 4.1 respati
100/80
37
83 (irama teratur denyutan kuat)
20 (teratur)
3
4 Desember 2015
19.00
Duduk
Kurang enak badan
Sesudah makan
Lantai Dasar Respati
120/70
36,6
89 (irama teratur,denyutan kuat)
24 (teratur)
4
5 Desember 2015
10.15
Baring
Tubuh fit
Naik tangga ke lantai tiga respati
Musola Respati
120/80
36,5
72 (irama teratur, denyutan lemah)
25 (teratur)
5
5 Desember 2015
14.05
Baring
Tubuh fit
Sesudah makan siang dan naik tangga dari Lt. dasar ke Lt. 3
Musola Respati
100/70
36,7
76 (irama teratur denyutan lemah)
24 (teratur)
6
5 Desember 2015
19.15
Baring
Tubuh fit
Santai (tidak ada aktifitas berat)
Dikamar Anti
120/80
36,2
80 (irama teratur denyutan kuat)
20 (teratur)





BAB III
PENGKAJIAN DATA
1)      Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah pada probandus (Anti) yang saya lakukan dengan metode tidak langsung menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Pengukuran dilakukan di lengan kanan probandus bagian atas. Dari pemeriksaan tekanan darah yang telah saya lakukan terhadap probandus (Anti), ternyata waktu dan posisi mempengaruhi memeriksaan.
Waktu pemeriksaan pada probandus yang saya lakukan berlangsung pada pagi, siang dan malam hari. Pada pagi hari tekanan darah agak menurun sedangkan siang dan malam sedikit meningkat, selain itu aktifitas sebelum dilakukan pemeriksaan sangat berpengaruhi pemeriksaan tekanan darah pada probandus. Seperti pada saat probandus tidak melakukan aktivitas (santai) tekanan darah probandus sedikit lebih rendah dibandingkan dengan saat probandus melakukan aktifitas (seperti habis makan naik turun tangga). Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi aktivitas kerja jantung untuk memompa.
2)      Suhu Tubuh
Pemeriksaan suhu tubuh ini dilakukan pada aksila (ketik) dalam status kesehatan probandus yang berbeda yaitu, sehat, menggil, dan demam. Didapatkan hasil yang berbeda pula pada setiap pemeriksaan suhu tersebut. Pada saat probandus dalam keadaan sehat suhu tubuh probandus terbilang normal (36,7C). suhu tubuh normal manusia berkisar 36C-37C.
3)      Nadi/menit
Pemeriksaan nadi/menit ini dilakuan pada arteri radialis di sebelah tangga kanan dan pemeriksaan yang berbeda pula pada setiap pemeriksaan nadi menit tersebut. Pada malam hari, pemeriksaan frekuensi nadi/menit probandus lebih tinggi daripada pemeriksaan di pagi hari dan sore hari. Suhu tubuh juga mempengaruhi frekuensi nadi/menit pada probandus. Setiap peningkatan 1C nadi probandus meningkat sekitar 15x/menit. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu tubuh probandus, nadi berangsur menurun.




4)      Nafas/menit
Pemeriksaan nafas/menit yang saya lakukan yaitu dengan pemeriksaan secara inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan dilakukan dengan suhu tubuh probandus yang berbeda-beda, posisi tubuh yang berbeda-beda dan aktifitas sebelum pemeriksaan yang berbeda-beda. Pada saat suhu tubuh probandus  tinggi (demam), frekuensi pernafasan probandus semakin cepat dibandingkan keadaan suhu tubuh normal dikarenakan tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap.
Aktivitas probandus sebelum pemeriksaan juga mempengaruhi frekuensi nafas/menit seprti aktivitas probandus sebelum pemeriksaan yaitu menaiki tangga dari lantai dasar ke lantai tiga frekuensi nafas/menit senilai 25 dengan irama cepat dan teratur. Sedangkan disaat aktivitas probandus sebelum beraktivitas yaitu santai (membaca bukufrekunsi nafas 20 dengan irama teratur. Nilai-nilai tersebut menunjukan perbedaan yang terjadi pada frekuensi nafas/menit disaat aktivitas probandus sebelum pemeriksaan yang berbeda.



BAB IV
KESIMPULAN
            Dalam praktek pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) yang dilakukan pada probandus (Anti) dengan teori sudah sesuai. Misalnya pada pemeriksaan tekanan darah,terjadi perbedaan hasil pada saat dilakukan pemriksaan di waktu yang berbeda. Begitu juga dengan pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan nadi menit dan pemeriksaan nafas/menit sesuai dan sama dengan teori. Dalam pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi,pernafasan dan suhu dipengaruhi oleh aktivitas, kondisi badan (sehat/sakit), dan posisi probandus saat di lakuakan pemeriksaan (duduk/berbaring).













DOKUMENTASI DALAM PEMERIKSAAN
Description: C:\Users\bmc\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20151204_065903.jpg

Pemeriksaan Hari Pertama Dipagi hari
Lokasi di Aula 4.01


Description: C:\Users\bmc\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20151204_124345.jpg
Pemeriksaan Hari Pertama Disiang Hari
Lokasi Di Aula 4.01




Description: C:\Users\bmc\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20151204_184446.jpg
Pemeriksaan Hari Pertama Dimalam Hari
Lokasi Lantai Dasar (di depan ruang admisi)




Description: 20151205_100203
Lokasi Hari Ke dua Dipagi Hari
Lokasi Musola Respati Lantai 3




Description: C:\Users\bmc\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20151208_055345.jpg
Pemeriksaan Hari Kedua Disiang Hari
Lokasi Musola Respati Lantai 3



Description: C:\Users\bmc\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20151205_194035.jpg
Pemeriksaan Hari ke Dua Dimalam Hari
Lokasi Di Rumah Anti (Kamar)


DAFTAR PUSATAKA



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »