Jumat, 10 Juni 2016

MAKALAH RAMONA T. MERCER Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan Baru

MAKALAH RAMONA T. MERCER
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan Baru
Dosen Pengampu Ibu Hartini, S.SIT, M.P.H

Disusun Oleh :
Rita Ratnasari                         (15140076)                  Siti Misdiati                 (15140117)
Meilani Ningsi Saputri            (15140085)                  Ayun Dismayan            (15140135)
Lala Kamila                             (15140089)                  Ayu Elmisa                   (15140210)
Yusika Wita Juwita P.                        (15140103)                  Suci Lestari                   (15140211)
Septyani Marinda                   (15140104)                  Magfira Az-zahra          (15140220)
Cindy Larasati                                    (15140108)                  Anita Serawak                          (15140226)
Sislia Bungo                            (15140115)

Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D4- Bidan Pendidik
Universitas Respati Yogyakarta 
2015-2016





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.     Tujuan...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teori Ramona T. Marcer........................................................................ 4
B.     Contoh Kasus dan Penerapannya............................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Ramona T. Marcer adalah profesor emeritus di departemen kesehatan keperawatan keluarga di Universiti Of Calivornia San Vransisco karirnya sudah termasuk posisi sebagai kepala perawat, staf di intrapartum. Penelitiannya tentang pengasuhan anak dalam situasi rendah dan beresiko tinggi, dan transisi keperan ibu telah berlangsung lebih dari 30 tahun.
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat maternitas sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, post partum, dan perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat perfesional, perawat maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya adalah harus dapat mengintregasikan model konseptual khusus nya dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Konsep teori marcer ini dapat di aplikasikan dalam perawatan BBL terutama pada kondisi psikososial dan TUJemosional BBL masih sering terabaikan. Model konseptual marcer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan BBL yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi .

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana teori Ramona Mrecer ?
2.      Bagaimana contoh kasus dan penerapan teori Ramona Mercer ?

C.    Tujuan
1.      Untuk memahami teori Ramona T.merces
2.      Untuk memahami penerapan teori Ramona T.mercer dalam pembahasan kasus








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori Ramona Mercer
Terori Ramona Mercer lebih menekankan pada    stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan, yaitu sebagai berikut.
1.      Efek stress antepartum.
Stress antepartum adalah komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative dalam kehidupan seorang wanita. Tujuan asuhan yang diberikan adalah dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri ibu. Riset Mercer menjelaskan tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga sebagai suatu keutuhan, fungsi pasangan individual (hubungan timbal balik ayah-ibu, ibu-bayi, ayah-bayi) dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variable dependen/bebas.
 Penelitian Mercer menunjukan ada enam faktor yang terhubung dengan status kesehatan, yaitu sebagai berikut:
a.       Hubungan interpersonal.
b.      Peran keluarga.
c.       Stres antepartum.
d.      Dukungan social.
e.       Rasa percaya diri
f.       Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi.
Mercer kemudian mempresentasikan 3 model yang mendukung hubungan antara variable independen dengan variable dependen diatas yaitu :
a.       10 hubungan stress antepartum dengan individu.
b.      Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual.
c.       Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga.




Stres antepartum dapat ditekan / diminimalkan oleh karakteristik individual dalam keluarga dan support sosial yang ada. Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil risetnya tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga yaitu bahwa variable-variabel mempunyai efek negative atau positif terhadap fungsi keluarga, yang dapat diuraikan sebagai berikut : “stress dari peristiwa kehidupan yang negative dan resiko/komplikasi kehamilan dipredikp harga diri dan status kesehatan. Harga diri dan status kesehatan, dan support sosial diprediksi mempunyai efek positif langsung terhadap rasa penguasaan (sense of mastery). Sense of mastery diperkirakan mempunyai efek negative langsung terhadap kecemasan, yang pada akhirnya mempunyai efek negative terhadap fungsi keluarga.
Mercer kemudian mengujicobakan model efek stress antepartum terhadap fungsi keluar pada para wanita yang di rawat di RS dengan resiko/komplikasi kehamilan, kemudian dibandingkan wanita dengan kehamilan resiko rendah. Hasilnya ternyata “wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang optimal daripada keluarga para wanita dengan kehamilan resiko rendah”
Maternal Role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya sendiri.
2.       Pencapaian peran ibu.
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut Mercer menyebut tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif maupun negative. Stres antepartum karena resiko kehamilan akan memengaruhi persepsi diri terhadap status kessehatan.
Bidan diamerika menaruh perhatian pada pencapaian ibu karena menurut Mercer minta peran ini penting karena beberapa orang mengalami kesulitan dating memikul peran ini dimana menurut Mercer ada konsekuensinya untuk anak-anak mereka. “sementara kebanyakan wanita mencapai wanita ini dengan sukses, ada sekitar 1-2 juta ibu (di Amerika) mengalami kesulitan dengan peran ini dengan sukses yang terbukti dengan sejumlah penganiayaan dan menelantarkan anak-anak”. (Mercer, 1981)
Pencapaian peran ibu adalah suatu proses interaksi dan pengembangan yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu, dimana selama periode itu ibu menjadi dekat/lekat dengan bayinya, mempunyai kemampuan melaksanakan tugas-tugas perawatan yang tercangkup didalam peran, serta mengekspresikan kesenangan dan kepuasan dalam peran. Penerimaan terhadap suatu peran melibatkan interaksi aktif dari si penerima  peran dan pasangannya, masing-masing saling merespon dan mengubah perilaku sesuai dengan respon yang ditunjukan. (Mercer, 1986).
Penampilan peran seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya dan pandangan dari diri mereka sendiri. Mercer menggambarkan dasr teori dari penelitian dalam teori pencapaian peran yang mengidentifikasikan  empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu adalah sebagai berikut.
a.      Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyusuaian sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
b.      Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c.       Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d.      Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan perannya sebagai ibu..
            Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah dimulai sejak ibu mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah melahirkan). Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
1.      Faktor ibu.
a.       Umur ibu pada waktu melahirkan.
b.      Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali.
c.       Stres sosial.
d.      Memisahkan ibu dengan anak secepatnya.
e.       Dukungan sosial.
f.       Konsep diri.
g.      Sifat pribadi.
h.      Sikap terhadap membesarkan anak.
i.        Setatus kesehatan ibu.
2.      Faktor bayi.
a.       Temparemen.
b.      Kesehatan bayi.
3.      Faktor-faktor lainnya.
a.       Latar belakang etnik.
b.      Status perkawinan.
c.       Status ekonomi.
Berdasarkan faktor dukungan sosial, Mercer mengidentifikasikan adanya empat faktor pendukung yaitu sebagai berikut.
1.      Emotional support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
2.      Informational support, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.
3.      Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan dana.
4.      Appraisal support, ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dalam pencapaian peran ibu.
              Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi, dan konsep diri adalah faktor-faktor yang  sangat berpengaruh dalam pencapaian peran. Peran bidan diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi  faktor-faktor yang  mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
            Peran bidan diharapkan oleh mercer dalam teori nya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
            Pada masa post partum,mercer mempresentasikan suatu model peran ibu selama tahun pertama yang terdiri dari :
            a.Physical recovery phase (lahir-1 bulan)
            b.Achievement phase (2-4 atau 5 bulan)
            c.Disruption  phase (6-8bulan)
            d.Reorganization phase (8-12 bulan)
            fase-fase adaptasi diatas mencakup tiga level yaitu level biologis,psikologis,dan sosial.level biologis meliputi pemulihan fisik dan adaptasi nya terhadap tumbuh kembang bayi.level psikologis merupakan reaksi dan persepsi wanita tentang menjadi ibu.level sosial meliputi perubahan –perubahan dalam hubungan sosial pada tahun pertama .menurut mercer pemberian informasi dapat dimulai sebelum kelahiran,berupa informasi tentang apa yang akan terjadi selam persalinan dan post partum.pada fase achievement misalnya wanita perlu mendapat nasihat untuk melakukan pemeriksaan jika mempunyai masalah fisik maupun psikologis.








B.     Contoh kasus dan penerapan teori
1.      Kasus pertama
a.       Nama : Ny.X
b.      Usia : 27 tahun
Ny.X melahirkan pada usianya yang ke 27 tahun. Dan pada usianya yang masih muda ini, ia tidak memiliki banyak pengetahuan untuk menjadi seorang ibu. Ia mendengar banyak informasi negative dari orang-orang disekitarnya mengenai kehamilan. Hal tersebut membuat Ny.X sters dan takut untuk menjadi seorang ibu dan sulit untuk menerima identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaranyang lengkap tentang dirinya sendiri.
Penerapan :
a.       Bidan memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu dan memberikan dukungan berupa
1)      emotional support, seperti memberikan perhatian dengan mendengarkan keluhan-keluhan yang Ny. X rasakan, memberi semangat pada Ny. X dan  mengekspresikan kepeduliannya padaNy.  X seolah bidan pun mengalami apa yang dialami Ny. X sehingga ia bisa lebih tenang.
2)      information support, memberikan solusi-solusi yang dapat menguragi stres yang dialami Ny.X dengan memberikan pemahaman mengenai seorang ibu dari sisi positif dan memberikan informasi kesehatan seperti menganjurkan Ny. X untuk beristirahat lebih banyak dan mengkonsumsi nutrisi yang baik sehingga dapat mengurangi sres Ny. X.
3)      physical support, memberikan contoh bagaimana merawat bayi yang baik dan bagaimana bersikap sebagai seorang ibu sehingga naluri keibuan Ny. X dapat timbul saat ia melihatnya.
4)       appraisal support, Ny.X menerapkan informasi yang ia dapatkan dari bidan sehingga Ny.X dapat mengevaluasi dirinya apakah ia sudah siap untuk melakukan perannya sebagai ibu atau tidak. Contohnya Ny. X menerapkan cara merawat bayinya mulai dari memandikan, menyusui, menggendong, cara berkomunikasi dengan bayinya setelah itu Ny. X mengefaluasi dirinya apakah perawatan yang dia lakukan sudah tepat atau tidak, bila belum tepat maka ia dapat berkonsultasi kembali pada bidan.
b.      Bidan membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu.
c.       Ny.X harus mendekatkan diri dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan.
d.      Keluarga menempatkan peran positifnya dengan memberikan informasi maupun pengajaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum.
1)      dimana suami Ny.X harus selalu mendampingi sehingga Ny.X bisa lebih tenang, karena secara tidak langsung dengan adanya sang suami mendampingi, Ny.X akan merasa ada seseorang yang menjaganya dan stress Ny.X pun menurun.
2)      Selain itu peran positif dari orang tua dan mertua adalah dengan memberikan perhatian yang lebih pada Ny.X dan selalu memberikan informasi positif tentang menjadi seorang ibu.
Selain penerapan dari peran kelarga dan bidan, ibu memiliki peran utama untuk mengendalikan dirinya. Tahapan dalam pelaksanaan peran ibu itu sendiri seperti :
a.      Anticipatory sebelum menjadi seorang ibu, wanita mulai melakukan penyesuaian , baik sosial maupun psikososial dan mempelajari hal yang dibutuhkan ibu.
b.      Formal memasuki peran ibu yang sebenarnya
c.       Informal wanita sudah mampu menentukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d.      Personal merupakan tahap akhir , dimana wanita sudah mahir dalam perannya sebagai ibu




             






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Terori Ramona Mercer lebih menekankan pada          stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan, yaitu sebagai berikut.
1.      Efek stress antepartum.
2.      Pencapaian peran ibu.
Mercer menggambarkan dasr teori dari penelitian dalam teori pencapaian peran yang mengidentifikasikan  empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu adalah sebagai berikut.
a.       Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyusuaian sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
b.      Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c.       Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d.      Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan perannya sebagai ibu..



1 komentar:

  1. Kak tidak ada dafar pustakanya kah tentang teori Ramona t meccer

    BalasHapus