MAKALAH RAMONA T. MERCER
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Kebidanan Baru
Dosen Pengampu Ibu Hartini, S.SIT,
M.P.H
Disusun Oleh :
Rita Ratnasari (15140076) Siti
Misdiati (15140117)
Meilani Ningsi Saputri (15140085) Ayun Dismayan (15140135)
Lala Kamila (15140089) Ayu Elmisa (15140210)
Yusika Wita Juwita P. (15140103) Suci Lestari (15140211)
Septyani Marinda (15140104) Magfira Az-zahra (15140220)
Cindy Larasati (15140108) Anita Serawak
(15140226)
Sislia Bungo (15140115)
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D4- Bidan Pendidik
Universitas Respati Yogyakarta
2015-2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teori Ramona T. Marcer........................................................................ 4
B.
Contoh Kasus dan Penerapannya............................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ramona
T. Marcer adalah profesor emeritus di departemen kesehatan keperawatan keluarga
di Universiti Of Calivornia San Vransisco karirnya sudah termasuk posisi
sebagai kepala perawat, staf di intrapartum. Penelitiannya tentang pengasuhan
anak dalam situasi rendah dan beresiko tinggi, dan transisi keperan ibu telah
berlangsung lebih dari 30 tahun.
Asuhan
keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat maternitas sangat mempengaruhi
kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan keperawatan seperti upaya
pelayanan antenatal, intranatal, post partum, dan perawatan bayi baru lahir.
Sebagai perannya sebagai perawat perfesional, perawat maternitas perlu
mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya adalah harus dapat
mengintregasikan model konseptual khusus nya dalam pemberian asuhan keperawatan
maternitas.
Konsep
teori marcer ini dapat di aplikasikan dalam perawatan BBL terutama pada kondisi
psikososial dan TUJemosional BBL masih sering terabaikan. Model konseptual
marcer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu. Respon
perkembangan BBL yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu
dapat diamati dari pola perilaku bayi .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
teori Ramona Mrecer ?
2. Bagaimana
contoh kasus dan penerapan teori Ramona Mercer ?
C. Tujuan
1. Untuk
memahami teori Ramona T.merces
2. Untuk
memahami penerapan teori Ramona T.mercer dalam pembahasan kasus
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Teori Ramona Mercer
Terori
Ramona Mercer lebih menekankan pada stress
antepartum dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua
pokok bahasan, yaitu sebagai berikut.
1.
Efek stress antepartum.
Stress
antepartum adalah komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative
dalam kehidupan seorang wanita. Tujuan asuhan yang diberikan adalah dukungan
selama hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri ibu. Riset Mercer
menjelaskan tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga sebagai
suatu keutuhan, fungsi pasangan individual (hubungan timbal balik ayah-ibu,
ibu-bayi, ayah-bayi) dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variable dependen/bebas.
Penelitian Mercer menunjukan ada enam faktor
yang terhubung dengan status kesehatan, yaitu sebagai berikut:
a. Hubungan
interpersonal.
b. Peran
keluarga.
c. Stres
antepartum.
d. Dukungan
social.
e. Rasa
percaya diri
f. Penguasaan
rasa takut, ragu, dan depresi.
Mercer
kemudian mempresentasikan 3 model yang mendukung hubungan antara variable
independen dengan variable dependen diatas yaitu :
a. 10
hubungan stress antepartum dengan individu.
b. Hubungan
stress antepartum dengan pasangan individual.
c. Hubungan
stress antepartum dengan fungsi keluarga.
Stres
antepartum dapat ditekan / diminimalkan oleh karakteristik individual dalam
keluarga dan support sosial yang ada. Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil
risetnya tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga yaitu bahwa
variable-variabel mempunyai efek negative atau positif terhadap fungsi
keluarga, yang dapat diuraikan sebagai berikut : “stress dari peristiwa
kehidupan yang negative dan resiko/komplikasi kehamilan dipredikp harga diri
dan status kesehatan. Harga diri dan status kesehatan, dan support sosial
diprediksi mempunyai efek positif langsung terhadap rasa penguasaan (sense of
mastery). Sense of mastery diperkirakan mempunyai efek negative langsung
terhadap kecemasan, yang pada akhirnya mempunyai efek negative terhadap fungsi
keluarga.
Mercer
kemudian mengujicobakan model efek stress antepartum terhadap fungsi keluar
pada para wanita yang di rawat di RS dengan resiko/komplikasi kehamilan,
kemudian dibandingkan wanita dengan kehamilan resiko rendah. Hasilnya ternyata
“wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang
optimal daripada keluarga para wanita dengan kehamilan resiko rendah”
Maternal
Role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas baru yang
membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya sendiri.
2.
Pencapaian
peran ibu.
Peran
ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut Mercer menyebut
tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif maupun
negative. Stres antepartum karena resiko kehamilan akan memengaruhi persepsi
diri terhadap status kessehatan.
Bidan
diamerika menaruh perhatian pada pencapaian ibu karena menurut Mercer minta
peran ini penting karena beberapa orang mengalami kesulitan dating memikul
peran ini dimana menurut Mercer ada konsekuensinya untuk anak-anak mereka.
“sementara kebanyakan wanita mencapai wanita ini dengan sukses, ada sekitar 1-2
juta ibu (di Amerika) mengalami kesulitan dengan peran ini dengan sukses yang
terbukti dengan sejumlah penganiayaan dan menelantarkan anak-anak”. (Mercer,
1981)
Pencapaian
peran ibu adalah suatu proses interaksi dan pengembangan yang terjadi dalam
suatu kurun waktu tertentu, dimana selama periode itu ibu menjadi dekat/lekat
dengan bayinya, mempunyai kemampuan melaksanakan tugas-tugas perawatan yang
tercangkup didalam peran, serta mengekspresikan kesenangan dan kepuasan dalam
peran. Penerimaan terhadap suatu peran melibatkan interaksi aktif dari si
penerima peran dan pasangannya, masing-masing
saling merespon dan mengubah perilaku sesuai dengan respon yang ditunjukan.
(Mercer, 1986).
Penampilan
peran seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya dan pandangan
dari diri mereka sendiri. Mercer menggambarkan dasr teori dari penelitian dalam
teori pencapaian peran yang mengidentifikasikan
empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu adalah sebagai berikut.
a. Anticipatory.
Saat
sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyusuaian sosial
dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang ibu
b. Formal.
Wanita
memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan
kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di
mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d. Personal
Merupakan
tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan perannya sebagai ibu..
Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah
dimulai sejak ibu mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut
Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah
melahirkan). Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut ini.
1.
Faktor ibu.
a. Umur
ibu pada waktu melahirkan.
b. Persepsi
ibu pada waktu melahirkan pertama kali.
c. Stres
sosial.
d. Memisahkan
ibu dengan anak secepatnya.
e. Dukungan
sosial.
f. Konsep
diri.
g. Sifat
pribadi.
h. Sikap
terhadap membesarkan anak.
i.
Setatus kesehatan ibu.
2.
Faktor bayi.
a. Temparemen.
b. Kesehatan
bayi.
3.
Faktor-faktor lainnya.
a. Latar
belakang etnik.
b. Status
perkawinan.
c. Status
ekonomi.
Berdasarkan
faktor dukungan sosial, Mercer mengidentifikasikan adanya empat faktor
pendukung yaitu sebagai berikut.
1.
Emotional
support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya,
dan mengerti.
2.
Informational
support, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.
3.
Physical
support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan
tambahan dana.
4.
Appraisal
support, ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya
sendiri dalam pencapaian peran ibu.
Mercer menegaskan bahwa umur,
tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi, dan konsep diri
adalah faktor-faktor yang sangat
berpengaruh dalam pencapaian peran. Peran bidan diharapkan oleh Mercer dalam
teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran
dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pencapaian peran ini
dan kontribusi dari stress antepartum.
Peran bidan diharapkan oleh mercer dalam teori nya adalah
membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan
kontribusi dari stress antepartum.
Pada masa post partum,mercer mempresentasikan suatu model
peran ibu selama tahun pertama yang terdiri dari :
a.Physical recovery phase (lahir-1 bulan)
b.Achievement phase (2-4 atau 5 bulan)
c.Disruption phase
(6-8bulan)
d.Reorganization phase (8-12 bulan)
fase-fase adaptasi diatas mencakup tiga level yaitu level
biologis,psikologis,dan sosial.level biologis meliputi pemulihan fisik dan
adaptasi nya terhadap tumbuh kembang bayi.level psikologis merupakan reaksi dan
persepsi wanita tentang menjadi ibu.level sosial meliputi perubahan –perubahan
dalam hubungan sosial pada tahun pertama .menurut mercer pemberian informasi
dapat dimulai sebelum kelahiran,berupa informasi tentang apa yang akan terjadi
selam persalinan dan post partum.pada fase achievement misalnya wanita perlu
mendapat nasihat untuk melakukan pemeriksaan jika mempunyai masalah fisik
maupun psikologis.
B. Contoh kasus dan penerapan teori
1.
Kasus
pertama
a. Nama
: Ny.X
b. Usia
: 27 tahun
Ny.X melahirkan pada
usianya yang ke 27 tahun. Dan pada usianya yang masih muda ini, ia tidak
memiliki banyak pengetahuan untuk menjadi seorang ibu. Ia mendengar banyak
informasi negative dari orang-orang disekitarnya mengenai kehamilan. Hal
tersebut membuat Ny.X sters dan takut untuk menjadi seorang ibu dan sulit untuk
menerima identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaranyang lengkap
tentang dirinya sendiri.
Penerapan
:
a. Bidan
memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu
dan memberikan dukungan berupa
1) emotional
support, seperti memberikan perhatian dengan mendengarkan keluhan-keluhan yang
Ny. X rasakan, memberi semangat pada Ny. X dan
mengekspresikan kepeduliannya padaNy.
X seolah bidan pun mengalami apa yang dialami Ny. X sehingga ia bisa
lebih tenang.
2) information
support, memberikan solusi-solusi yang dapat menguragi stres yang dialami Ny.X
dengan memberikan pemahaman mengenai seorang ibu dari sisi positif dan
memberikan informasi kesehatan seperti menganjurkan Ny. X untuk beristirahat
lebih banyak dan mengkonsumsi nutrisi yang baik sehingga dapat mengurangi sres
Ny. X.
3) physical
support, memberikan contoh bagaimana merawat bayi yang baik dan bagaimana
bersikap sebagai seorang ibu sehingga naluri keibuan Ny. X dapat timbul saat ia
melihatnya.
4) appraisal support, Ny.X menerapkan informasi
yang ia dapatkan dari bidan sehingga Ny.X dapat mengevaluasi dirinya apakah ia
sudah siap untuk melakukan perannya sebagai ibu atau tidak. Contohnya Ny. X
menerapkan cara merawat bayinya mulai dari memandikan, menyusui, menggendong,
cara berkomunikasi dengan bayinya setelah itu Ny. X mengefaluasi dirinya apakah
perawatan yang dia lakukan sudah tepat atau tidak, bila belum tepat maka ia
dapat berkonsultasi kembali pada bidan.
b. Bidan
membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu.
c. Ny.X
harus mendekatkan diri dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan
penghargaan.
d. Keluarga
menempatkan peran positifnya dengan memberikan informasi maupun
pengajaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum.
1) dimana
suami Ny.X harus selalu mendampingi sehingga Ny.X bisa lebih tenang, karena
secara tidak langsung dengan adanya sang suami mendampingi, Ny.X akan merasa
ada seseorang yang menjaganya dan stress Ny.X pun menurun.
2) Selain
itu peran positif dari orang tua dan mertua adalah dengan memberikan perhatian
yang lebih pada Ny.X dan selalu memberikan informasi positif tentang menjadi
seorang ibu.
Selain
penerapan dari peran kelarga dan bidan, ibu memiliki peran utama untuk
mengendalikan dirinya. Tahapan dalam pelaksanaan peran ibu itu sendiri seperti
:
a.
Anticipatory
sebelum
menjadi seorang ibu, wanita mulai melakukan penyesuaian , baik sosial maupun
psikososial dan mempelajari hal yang dibutuhkan ibu.
b.
Formal
memasuki
peran ibu yang sebenarnya
c.
Informal
wanita
sudah mampu menentukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d.
Personal
merupakan
tahap akhir , dimana wanita sudah mahir dalam perannya sebagai ibu
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terori
Ramona Mercer lebih menekankan pada stress
antepartum dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua
pokok bahasan, yaitu sebagai berikut.
1. Efek
stress antepartum.
2. Pencapaian
peran ibu.
Mercer
menggambarkan dasr teori dari penelitian dalam teori pencapaian peran yang
mengidentifikasikan empat tahapan dalam
pelaksanaan peran ibu adalah sebagai berikut.
a. Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana
wanita mulai melakukan penyusuaian sosial dan psikososial dengan mempelajari segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
b. Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang
sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan
jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d.
Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana
wanita sudah mahir melakukan perannya sebagai ibu..
Kak tidak ada dafar pustakanya kah tentang teori Ramona t meccer
BalasHapus